Pria hendaknya berhati-hati dalam mengonsumsi gorengan. Sebab, studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Prostat menyatakan, memakan gorengan lebih dari sekali dalam seminggu bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Di samping itu, gundukan lemak akan menghiasi pinggang mereka. Demikian seperti dikutip Huffington Post.
Potensi risiko kanker prostat ini ini lekat dengan makanan yang dimasak secara deep-frying, yaitu menggoreng dengan minyak banyak sehingga bahan makanan yang digoreng benar-benar terendam. Penjaja gorengan di pinggir jalan hingga restoran fast food biasanya melakukan hal demikian untuk membuat menunya.
Studi yang dilakukan Fred Hutchinson Cancer Research Center menemukan kaitan antara kanker prostat dengan konsumsi gorengan, setelah melakukan pengamatan terhadap 3041 relawan pria. Ada 1.549 relawan diketahui memiliki keluhan kanker prostat. Sementara sisanya tidak memiliki penyakit ini di tubuhnya. Usia mereka dari 35 tahun hingga 74 tahun.
Hasilnya, relawan yang makan gorengan lebih dari sekali dalam seminggu memiliki kenaikan risiko kanker prostat sebesar 30-37 persen. Janet L Stanford, Ph.D., peneliti, mengatakan, kemungkinan hubungan ini disebabkan adanya senyawa yang terbentuk dalam proses penggorengan yang bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker. Salah satu senyawa yang terbentuk adalah accrilamide pada kentang goreng. Atau, pada daging yang digoreng dalam suhu tinggi, bisa memunculkan senyawa karsinogen berupa heterocyclic amines dan polycyclic aromatic hydrocarbons.
“Ini adalah studi pertama yang melihat hubungan antara asupan makanan yang digoreng dan risiko kanker prostat,” kata Stanford. (sidomi)