Banyak sekali model rambut, bentuk rambut, dan gaya rambut yang kini menjadi tren fashion. Mulai dari rambut lurus, panjang, pendek, keriting, dicat warna-warni, model pixie hingga berponi.
Ternyata model rambut yang Anda pilih menceritakan lebih banyak tentang diri Anda daripada yang Anda sadari dan berperan besar dalam cara Anda memandang diri sendiri.
“Rambut disebut sebagai karakteristik seksual sekunder,” kata trichologist (spesialis rambut) terkemuka, Philip Kingsley.
Anda tidak bisa memamerkan karakteristik seksual utama Anda di depan umum, itulah yang membuat rambut Anda menjadi penting dari sudut pandang sosial.
“Ini tentang seksualitas dan moral. Banyak perempuan – dan laki-laki – menemukan bahwa jika mereka tidak senang dengan rambut mereka, maka mereka bisa menjadi orang yang tak bahagia.”
Dan saking berharganya dan menjadi ciri seksual sekunder, rambut panjang mengkilap menjadi model rambut yang paling populer hingga kini. Orang dengan rambut model tersebut dapat diartikan memiliki jiwa muda dan subur.
Rambut lurus juga dapat diartikan sebagai orang yang tidak ekspresif. Sedangkan orang yang rambutnya diwarnai dapat bermakna memiliki kepribadian yang unik. Rambut berponi menandakan jika orang tersebut bersifat individual.
Sementara itu, orang dengan rambut bergelombang cenderung mudah disukai. Rambut lurus dinilai glamor dan rambut pendek dinilai maskulin, seperti dilansir Dailymail.
Karin Lesnik-Oberstein, profesor teori kritis di University of Reading dan editor The Last Tabooo: Women And Body Hair mengatakan, “Rambut pendek masih disamakan dengan maskulinitas.
“Aku memiliki rambut yang sangat pendek dan di Inggris, saya sering dikira sebagai seorang pria. Itu tidak pernah terjadi padaku di – misalnya Jerman dan Belanda, di mana banyak masyarakatnya lebih egaliter dan matriarkal.” (rancahpost)