Pastinya setiap wanita atau calon ibu dengan sangat gembira menyambut kehamilan yang telah lama di nanti-nantikannya.
Gejala kehamilan di rasakan para calon ibu sebagaimana selayaknya orang hamil pada umumnya. Tetapi beberapa pekan kemudian, setelah di periksakan ke dokter ternyata hanya mengalami hamil anggur.
Fenomena ini acap terjadi di lingkungan sekitar kita, meski tidak banyak. 1 kasus ditemukan dari 1500 wanita yang merasakan gejala awal kehamilan normal. Lalu, apakah yang dimaksud dengan hamil anggur tersebut?
Hamil anggur adalah tumbuhnya jaringan yang secara normal berkembang menjadi janin di rahim seorang wanita, tetapi pada kondisi ini terjadi ketidaknormalan pertumbuhan jaringan tersebut.
Meskipun jaringan tersebut bukanlah embrio, pertumbuhan jaringan ini menimbulkan gejala-gejala seperti pada masa kehamilan. Seperti tidak lagi mengalami silkus menstruasi atau mengalami morning sickness. Oleh karena itu, wanita yang mengalami masalah ini sering kali menyangka bahwa gejala dialaminya adalah gejala normal ibu hamil.
Selain gejala-gejala yang serupa dengan kehamilan normal, kasus kehamilan anggur ini juga menimbulkan gejala yang lain, misalnya terjadinya pendarahan pada vagina, rahim yang menjadi lebih besar daripada biasanya, mual-mual dan muntah yang berat, mengalami tanda-tanda hipertiroid seperti seringkali merasa gugup atau lelah, detak jantung yang tiba-tiba semakin cepat dan tidak teratur, berkeringat berlebihan.
Gejala kasus kehamilan ini yang lainnya adalah merasakan tidak nyaman pada bagian pinggul dan keluarnya jaringan tubuh menyerupai anggur dari vagina. Sebagian besar gejala tersebut juga dialami pada saat kehamilan normal, kehamilan kembar dan keguguran.
Hamil anggur di sebabkan karena terjadinya kesalahan informasi genetik yang di bawa oleh sel telur ataupun sperma. Ada dua tipe kehamilan ini, yaitu tipe lengkap dan parsial. Kehamilan anggur tipe lengkap terjadi karena sel telur yang tidak membawa informasi genetik samasekali di buahi oleh sperma.
Sperma tersebut tumbuh dengan sendirinya, tetapi hanya dapat membentuk jaringan yang berupa gumpalan. Gumpalan tersebut tidak dapat tumbuh menjadi janin. Selama jaringan ini berkembang, bentuknya menyerupai sekelompok buah anggur. Jaringan menyerupai anggur tersebut dapat terus tumbuh di dalam rahim.
Sedangkan tipe parsial terjadi ketika sel telur di buahi oleh dua sperma. Ini menyebabkan plasenta yang terbentuk mengalami perkembangan menjadi hamil anggur. Pembentukan jaringan janin pada kasus ini menimbulkan dampak rasa sakit yang dirasakan oleh ibu.
Beberapa hal turut andil meningkatkan potensi seorang wanita mengalami hamil anggur, yaitu :
- Usia. Resiko kasus kehamilan anggur tipe lengkap meningkat tajam pada wanita yang mengalami kehamilan di usia 35 tahun keatas.
- Catatan kesehatan pernah mengalami kasus kehamilan yang serupa. Terlebih lagi apabila anda pernah mengalami kasus ini hingga dua kali atau lebih.
- Pernah mengalami keguguran.
- Asupan karoten yang kurang pada pola konsumsi. Karoten akan membentuk vitamin A. Wanita yang tidak mendapatkan asupan karoten yang cukup memiliki potensi yang lebih besar mengalami hamil anggur tipe lengkap.
Terkadang kasus hamil anggur di duga sebagai kehamilan kembar, tetapi ternyata yang satu benar-benar berupa janin sedangkan yang lain hanyalah hamil anggur. Tetapi kasus ini sangat jarang terjadi. Kasus kehamilan anggur dapat di konfirmasi melalui pemeriksaan dokter.
Dokter dapat memberikan kesimpulan atas gejala-gejala yang di derita dengan melakukan pemeriksaan di sekitar panggul menggunakan gelombang ultrasonik dan tes darah untuk mengetahui kadar hormon-hormon kehamilan wanita yang bersangkutan. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin di awal kehamilan, maka kasus hamil anggur dapat lebih cepat terdeteksi.
Kasus hamil anggur harus di tangani dengan tepat, dengan memastikan seluruh jaringan yang tumbuh di rahim telah benar-benar di bersihkan. Penanganan yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah serius di masa yang akan datang bagi wanita yang bersangkutan. Misalnya menyebabkan pendarahan hebat pada rahim.
Bahkan sebagian kasus kehamilan anggur terkadang memicu penyakit trophoblastic selama masa-masa kehamilan di waktu yang akan datang, meskipun jaringan menyerupai anggur tersebut telah di hilangkan dari rahim.