Mengatasi Stres - Meski sama-sama sedang stres, ternyata pria mengalami masa-masa stres yang lebih berat dibandingkan dengan wanita. Seorang pria tidak dapat meluapkan dan mengungkapkan masalah yang membebani pikirannya dengan mudah seperti yang biasa dilakukan oleh wanita.
Kebanyakan orang menemukan sumber stres terbesar di tempat kerja, di mana seseorang selalu dituntut untuk menyajikan performa terbaiknya dan juga tuntutan kebutuhan ekonomi. Menurut studi yang dilakukan oleh seorang psikoterapis di Ottawa, Wesley Moore, pria cenderung memiliki keinginan untuk mengungguli orang lain. Hal ini bisa menjadi sumber tekanan yang besar bagi pria.
Stres pada wanita biasanya berbentuk kemarahan yang diluapkan dengan kesedihan berlarut-larut dan menangis, sedangkan pria lebih sering tidak menunjukkan tekanan yang dihadapinya dalam bentuk kemarahan yang sama seperti wanita. Sehingga pria kadang mengalami lonjakan hormon stres yang lebih tinggi dibanding wanita.
Para ahli menyatakan bahwa pria cenderung mengalami gejala seperti masalah pencernaan atau sakit kepala ketika sedang stres. Jadi, tidak heran jika pria sering sakit karena stres kronis dapat melemahkan daya tahan tubuh.
"Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa lebih banyak pria yang meninggal di usia muda daripada wanita," kata Juster. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stres berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
Seorang pria mungkin tidak dapat mengungkapkan rasa stresnya, tetapi jika ada sesuatu yang mengganjal, pria dapat meluapkan kemarahannya. Bahkan dalam situasi yang lebih mengerikan, kemarahan dapat berubah menjadi kekerasan.
"Kemarahan adalah salah satu emosi yang seringkali diluapkan oleh kebanyakan orang untuk membantu mengatasi pikiran dan perasaan tidak nyaman," kata Moore, seperti dikutip dari besthealth, Kamis (6/12/2012).
Tetapi sayangnya pria yang tidak dapat meluapkan kemarahannya dan cenderung menghindari masalah, akan mengalihkan stres dengan cara bermain game, merokok, atau hal-hal negatif seperti minum minuman beralkohol, yang semakin memperparah kondisinya.
Kebanyakan pria ingin mengatasi stres dengan cara yang cepat, tetapi terkadang cara yang ditempuhnya salah. Seorang pria mungkin memerlukan dorongan untuk mengungkapkan perasaannya. Selain itu, dirinya mungkin perlu dorongan untuk menemukan cara meredakan stres yang tepat, misalnya dengan menyalurkan minatnya terhadap olahraga.
Olahraga di alam terbuka telah dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik dan dapat mengendalikan stres. Sebuah studi dari University of Glasgow menemukan orang-orang yang berolahraga di luar ruangan menurunkan setengah risiko kesehatan mental dibandingkan dengan orang yang berolahraga di dalam ruangan.
Pria juga membutuhkan motivasi dari orang terdekat untuk mendekati masalah dengan pemahaman, pikiran terbuka dan kasih sayang. Kehadiran orang terdekat, membuat pria lebih mudah bertahan menghadapi stres dan stres tidak terllau berpengaruh besar terhadap psikologis pria.
*Sumber: http://health.detik.com/read...pria-lebih-sering-kesulitan-mengatasi-stres-dibanding-wanita