Seseorang yang tiba-tiba memiliki penurunan dalam kemampuan berbahasa atau biasa disebut galau mungkin menunjukkan tanda-tanda sedang mengalami stroke iskemik. Sebagai contoh, orang tersebut mendadak mengatakan dengan jawaban yang membingungkan, terbata-terbata, atau tidak bisa merespon komunikasi dengan baik. Itu mungkin terjadi saat kondisinya secara fisik dalam keadaan sehat. Jika ditemui penurunan kemampuan ini, sebaiknya segera diperiksakan ke rumah sakit.
Penurunan kemampuan berbahasa ini disebut dengan dysphasia. Kondisi tersebut terjadi akibat adanya kerusakan otak yang merusak kemampuan berkomunikasi dan berkata-kata. Orang yang mengalami masalah ini juga sering ditemui sulit untuk menulis, bahkan sekadar mengisi formulir. Kadang juga disertai kondisi kaki melemah. Ketika dia membalas pesan pendek dengan sering menuliskan kata-kata yang membingungkan, bisa pula menjadi tanda stroke iskemik.
Peneliti dari Harvard menemukan kaitan antara pemakaian kata-kata SMS yang tidak lazim dan membingungkan, dengan kemungkinan terjadinya stroke. Sebelumnya, keterkaitan keduanya pernah ditemukan pada orang yang mengalami migrain. Sementara dalam kasus terjadinya stroke, kaitan pesan SMS yang menyimpang dengan tanda stoke ini untuk kali pertama ditemukan.
“Afasia adalah manifestasi umum dari stroke, terjadi pada 21 persen hingga 38 persen pasien stroke akut,” tulis para peneliti Harvard dalam studinya. “Sebagai infromai bagi kita, ini adalah laporan pertama dari (hubungan) penyimpangan pesan teks yang menjadi tanda terjadinya stroke iskemik akut,” tambah peneliti seperti dikutip Huffington Post dari CBS News.
Untuk kasus penyimpangan dalam menulis pesan pendek ini disebut dengan dystextia. Namun, dystextia tidak lantas menjadi penyebab umum tanda stroke iskemik. Dystextia merupakan salah satu gejala yang bisa timbul dalam serangan stroke.
*Sumber: http://sidomi.com/151311/jawaban-sms-yang-membingungkan-mungkin-menjadi-tanda-gejala-stroke/