Sekelompok peneliti dari Tufts University, AS, mengklaim, kafein bisa meningkatkan performa seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas yang membutuhkan kemampuan pemrosesan informasi, termasuk dalam mengedit buku/tulisan.
Menurut profesor psikologi di School of Arts and Sciences, AS, Holly Taylor, kopi adalah psiko-stimulan paling banyak digunakan di dunia.
Sebelum mengambil kesimpulan penelitian, para ilmuwan di Tufts University melakukan 2 eksperimen. Penelitian pertama melibatkan sekitar 36 partisipan yang mengkonsumsi setengah cangkir kopi per hari. Tiap partisipan diberi waktu 5 menit untuk membaca 1 halaman berita dan diminta membenarkan tulisan yang salah, baik secara tata bahasa maupun penulisan. Sekitar 45 menit sebelum tes, para partisipan diminta mengkonsumsi kafein dalam jumlah berbeda, mulai dari 0, 100 mg, 200 mg, dan 400 mg.
Dalam eksperimen kedua, para periset memilih beberapa partisipan untuk mengkonsumsi lebih dari 3 cangkir kopi per hari. Ditemukan para periset, kafein mampu mendongkrak performa para partisipan dalam tes dan mereka bisa menemukan kesalahan global yang kompleks, seperti kesalahan pada judul dan kata kerja, serta tata bahasa lain di dalam teks.
Salah satu perbedaan kunci adalah kebiasaan masing-masing orang.
Pada orang yang hanya terbiasa minum setengah cangkir kopi per hari, hanya butuh sekitar 200 mg kafein saja untuk mendongkrak performa otak, sementara bagi peminum kopi dalam jumlah banyak, manfaat yang sama mungkin baru terasa setelah mengkonsumsi sekitar 400 mg kafein.
"Hasil ini menunjukkan, stimulasi pada saraf bagian tengah bisa meningkatkan kemampuan otak dalam memproses materi berdasar bahasa," tulis para penulis dalam laporan yang dipublikasikan di Journal of Experimental Psychology.
*Sumber: http://www.beritasatu.com/kesehatan/89742-kafein-ampuh-dongkrak-kinerja-otak-proses-informasi.html