Bukan hanya memiliki banyak pantangan dalam soal pemilihan menu makan dan minum. Tidak cukup sampai di situ,
pasien diabetes juga harus menelan pil pahit akan risiko kebutaan dan juga masalah pada pendengarannya, jika penyakitnya tidak ditangani dengan baik.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, menemukan fakta bahwa masalah pendengaran lebih umum dialami
penderita diabetes daripada masalah lain.
Peneliti Profesor Chika Horikawa dari Niigata University, Jepang, menyebutkan, “Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa penderita diabetes dua kali lebih berisiko mengalami gangguan pendengaran atau tuli.†Beberapa penelitian sudah diinvestigasi tentang hubungan antara diabetes dan masalah pendengaran. Namun selama ini hasil penelitian tidak cukup konsisten.
Horikawa melanjutkan, kaitan antara diabetes dan tuli memang kontroversial, tetapi kami percaya kalau kadar gula darah tinggi memicu kerusakan pembuluh darah, saraf dan jaringan di telinga dan akhirnya mempengaruhi kondisi pendengaran. Untuk menghindari risiko buruk tersebut, tim peneliti menyarankan agar pasien diabetes setidaknya harus menjalani pemeriksaan telinga sejak awal demi mencegah efek samping dari gangguan pendengaran. Misalnya saja depresi dan demensia yang muncul akibat gangguan pendengaran.
*Sumber: mediaindonesia.com