Hati-hati saat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk meredakan nyeri. Bukannya membaik, kebiasaan mengonsumsi obat itu dalam jangka panjang malah membahayakan kesehatan.
Sebuah studi dari Universitas London dan Universitas Dundee di Inggris menemukan fakta obat pereda nyeri dapat menimbulkan risiko serangan jantung, stroke, dan meninggal dini. Penyebabnya adalah kandungan garam pada obat-obat tersebut tergolong tinggi.
Berbagai contoh obat pereda nyeri, seperti Aspirin, Parasetamol, dan Ibuprofen yang mengandung garam lebih dari 50 persen kandungan total, sebuah jumlah yang melewati standar farmasi dunia. Itulah yang memicu tekanan darah tinggi sehingga meningkatkan risiko kesehatan.
Sayangnya, obat-obat itu gampang ditemui di pasaran. Bahkan, warga dapat membelinya bebas tanpa resep dokter.
"Kami sungguh terkejut ketika menyadari bahwa kandungan garam di dalam obat pereda nyeri sama banyaknya dengan kandungan garam pada makanan tidak sehat. Bahkan untuk Ibuprofen, kandungannya garamnya lebih banyak dari garam pada keripik kentang," ujar Profesor Thomas MacDonald, salah satu peneliti dari Universitas Dundee.
"Perlu diingat, hasil studi ini merepresentasikan kondisi nyata dari orang-orang yang bergantung pada penggunaan obat pereda nyeri tiap harinya, dan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai pengingat bahwa konsumsi jenis obat ini tidak boleh djadikan layaknya rutinitas," ujar Dr Mike Knapton, Direktur Yayasan Jantung Inggris.(Go4/metrotvnews)