Bagi sebagian besar orag Indonesia, kerokan adalah cara paling praktis untuk menghalau masuk angin. Begitu kerokan selesai dilakukan, badan terasa enteng dan lebih bersemangat lagi untuk beraktivitas. Kerokan tidak hanya dikenal di tanah air. Di Vietnam, Kamboja, hingga China juga menerapkannya dengan cara dan nama sedikit berbeda.
Saat melakukan kerokan akan terproduksi hormon beta endorfin. Hormon tersebut memberikan sugesti rasa nyaman pada tubuh dan menenangkan pikiran. Sementara itu, suhu tubuh akan naik yang berlanjut menjadi dingin. Peredaran darah ikut menjadi lancar.
Namun yang perlu diperhatikan untuk efektivitas kerokan adalah cara melakukannya. Sebaiknya kerokan dilakukan dengan menggosok koin mengikuti bentuk serat otot yang ada di punggung. Jika dilihat secara keseluruhan, bentuknya menyerupai tulang daun atau tulang ikan. Bila ditemui efek agak meradang pada kulit, hal tersebut muncul akibat otot-otot memanjang.
Posisi koin sewaktu digosokkan sebaiknya agak miring. Gosokkan di sela-sela tulang di punggung. Dan, usahakan tidak langsung mandi setelah kerokan karena pori-pori sedang besar. Penggunaan dengan minyak kayu putih atau minyak angin membantu kondisi badan lebih baik usai kerokan.
Selain untuk mengatasi masuk angin, kerokan juga dipakai sebagai jalan untuk membantu menyembuhkan flu. Kala itu kondisi badan biasanya melemah. Namun, sebaiknya tidak terlalu sering berkerokan dan lebih melakukan upaya untuk pencegahan terhadap sakit.