Para ibu hamil bisa memastikan anak mereka terhindar dari bahaya
pneumonia.
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung Cissy M Kartasasmita dalam sebuah diskusi kesehatan pada pekan lalu mengatakan pencegahan agar anak terhindar dari pneumonia bisa dilakukan sejak anak dalam kandungan.
"Ibu hamil harus mencukupi nutrisinya dan hindari asap rokok agar anak lahir dengan berat badan cukup, lalu bayi wajib diberi ASI eksklusif selama enam bulan. Enam bulan itu merupakan masa yang paling baik untuk mendapatkan daya tahan tubuh dari berbagai penyakit,” jelas Cissy.
Vaksinasi juga penting untuk pencegahan. Untuk mencegah pneumonia, bayi perlu mendapat vaksinasi DPT, campak, Hib, dan pneumokokus.
“Vaksinasi itu 90% mencegah terkena pneumonia. Kalau tidak divaksin, kemungkinan tertular bisa 100%,” imbuh Cissy.
Vaksin DPT dan campak sudah menjadi program pemerintah. Masyarakat bisa mendapatkannya secara gratis.
Baru-baru ini pemerintah juga meluncurkan vaksin pentavalen yang mencakup Hib di dalamnya, tetapi program pemberian vaksin itu masih terbatas di beberapa provinsi.
Ditargetkan, vaksin pentavalen itu bisa diberikan di seluruh Indonesia pada 2014.
Sementara itu, pemberian vaksin pneumokokus belum menjadi program pemerintah. Biayanya cukup mahal, ratusan ribu rupiah untuk sekali suntik. Padahal, vaksinasi membutuhkan tiga kali suntikan.
Untuk mendapatkannya, masyarakat harus menanggung sendiri biayanya.
Karena itu, pada kesempatan tersebut Ketua IDAI Badriul Hegar menekankan perlunya kerja sama pemerintah, swasta, IDAI, dan keluarga untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat pneumonia.
“Contohnya kerja sama pemerintah dan swasta agar harga vaksin bisa ditekan dan semua bayi bisa mendapatkan vaksinasi untuk mencegah pneumonia,” pungkasnya. (VEI/Metro)