Seks selama kehamilan masih diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu. Namun bagi ibu hamil, nafsu seksualnya baru akan panas saat kehamilan menginjak trimester kedua. Trimester pertama dan kedua biasanya libido menurun. Bagi suami memang perlu pengertian yang tinggi dalam hal ini demi keselamatan istrinya dan janinnya.
Dan, sebelum memutuskan untuk melakukan seks sebaiknya Anda memerhatikan beberapa hal berikut ini seperti dikutip dari Kompas:
- Pastikan kandungan dalam keadaan sehat. Sehat artinya tidak mempunyai gangguan ataupun penyakit. Misalnya ketuban pecah, terbukanya mulut rahim, infeksi kuman, dan sebagainya.
- Tidak memiliki riwayat keguguran. Wanita yang pernah mengalami keguguran sebaiknya menunda dulu untuk seks. Mungkin ini pengorbanan berat. Namun perlu dipahami, banyak kasus keguguran terjadi karena kelainan atau terjadi infeksi.Jangan sampai seks membuat keguguran lagi.
- Jika didiagnosa ada lebih dari dua janin di dalam rahim, sangat tidak dianjurkan melakukan seks selama masa kehamilan. Beban ibu hamil cukup berat pada kondisi ini sehingga seks cukup mengundang risiko kesehatan.
- Jangan lakukan seks oral di organ intim wanita. Pasalnya, pada kondisi hamil terjadi pembukaan pembuluh darah yang dipicu hormon estrogen. Kalau sampai ada bakteri dari air liur masuk ke dalamnya, sangat dimungkinkan berujung infeksi. Kabar buruknya, pembuluh darah ini dapat tersumbat hanya dengan adanya tiupan. Ini bisa memicu kematian mendadak.
- Pilih posisi seks yang tidak menekan janin. Jadi posisi missionari yang melibatkan tindihan pada tubuh wanita sangat tidak dianjurkan. Atur posisi sedemikian rupa agar tidak sampai mengganggu area perut ibu hamil. Selain itu, lakukan seks dengan lembut dan jangan terlalu liar. (sidomi)